Minggu, 13 Maret 2016

Kelinci Anda diare? Jangan panik, ini cara mengobati kelinci diare


Kelinci yang menderita penyakit mencret atau diare dapat sembuh dengan mudah tetapi dapat juga mati, apabila kita tidak melakukan tindakan pengobatan dengan segera. Agar pengobatannya tepat, kita perlu tahu jenis diare yang menyerang kelinci.
Berikut ini adalah beberapa jenis daire yang sering menyerang dan cara mengobatinya
Diare kotoran lembut, cair dan konsisten
Diare jenis ini ditandai dengan kotoran lembut,  kondisi butiran fases keras dan kondisi kelinci bagus, tidak lesu tapi makan berkurang sedikit dari biasanya. Penyebab diare ini biasanya karena  pergantian makanan, tidak ada serat makan, atau bisa juga karena pakan terlalu berair atau karena stress.

Kokidiasis

Gejala: penyakit diare ini memiliki ciri-ciri bervariasi dengan dari fases cair hingga fases lembut tapi banyak. Kelinci menjadi lebih kalem, makan lesu dan berat badan turun.
Penyebab: Kokidiasi dapat biasanya disebabkan oleh parasit eimera yang dipicu karena tempat yang terlalu padat, kurang bersih dan lembab. Parasit ini menyerang usus dan sistem pencernaan .
Pencegahan Kokidiasis: Upayakan agar kandang tetap bersih dari kotoran sekecil apapun, bebas dari air dan lembab terutama di musim kemarau, beri vaksin secara teratur tapi terlebih dahulu pindahkan kelinci ke tempat steril lain.

Cara mengobati kelinci terkena diare kokidiasis:
  • Apabila kelinci nafsu makannya bagus, cukup beri obat sulpha khusus hewan dan tambahkan makanan yang kaya nutrisi.
  • Beri obat trimethoprim/sulfamethoxazole sesuai dosis yang tertera dalam label.
  • Cara mengobati kelinci diare berikuntya dengan obat alami : 3 daun pupus jambu klutuk, 2 pupus daun pepaya, pupus daun pisang secukupnya, garam sepucuk sendok teh, adu satu sendok teh. Haluskan bahan-bahan tersebut lalu ambil airnya, campur dengan garam dan madu dengan air hangat. Lalu cekokkan ke kelinci.
Mucoid Enteropathy
Gejala diare jenis Mucoid Enteropathy: diare dan lendir bercampur, tidak ada fases keras, tidak ada fases yang keluar pada tahap berikutnya. Tanda-tandanya : badan kelinci membungkuk, perut kembung, kelinci juga jadi pediam dan dari perutnya terdengar suara gemerutuk
Penyebab : Penyakit diare jenis Mucoid Enteropathy ini biasanya ditimbulkan karena stres bisa setelah perjalanan jauh, gangguan dari luar, serangan binatang liar, suara gaduh, dan lain-lain.
Pengobatan : Mencegah tentu lebih baik, di kasus ini jika langkah pencegahan sudah Anda lakukan tetapi masih kena. Maka lakukan penanganan seperti pengobatan kokidiasis atau juga menggunakan tips penanganan penyakit kembung.

Semoga bermanfaat

Sumber : soloraya.com

Cara Memelihara Kelinci


Kelinci termasuk jenis binatang lucu,unik dan menarik bahkan sangat mengemaskan sehingga wajar jika banyak orang yang menyukai jenis hewan liar ini terutama anak-nak.  Hanya saja mungkin tidak semua berhasil memeliharanya kalaupun bisa mungkin tidak akan bertahan lama atau tidak sampai besar lalu mati.  Hal itu biasanya terjadi jika yang dipelihara anak kelinci yang masih kecil .
Pada umumny anak-anak menyukai binatang ini karena terlihat sangat menyenangkan dan tidak membahayakan berbeda halnya dengan kucing yang bisa saja mencakar saat dibuat mainan. Meskipun kelinci termasuk hewan liar dan hidup iasa hidup di hutan namun kelinci yang sering kita temui jauh lebih jinak karena merupakan hasil ternak atau
Jika anak-anak memelihara kelinci pada umumnya untuk mainan, beda halnya dengan orang dewasa biasanya mereka lebih pada orientasi bisnis karena piara lelinci bisa menjadi peluang usaha yang menjanjikan, apalagi saat ini permintaan daging kelinci kian meningkat sedangkan pasokan daging kelinci sangat minim
Hal itu seperti diungkapkan Yono C. Raharjo Ketua Himpunan Masyarakat Perkelincian Indonesia (Himakindo) pada detikcom beberapa waktu lalu, Ia menjelaskan bahwa permintaan pasar terhadap daging kelinci belakangan ini terus meningkat sedang peternak kelinci sedikit sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan pasar.




Langanya daging di Indonesia menurut Yono karena kurangnya ketertarikan masyarakat untuk beternak kelinci sehingga pasokan kelinci terbilang kecil dibandingkan dengan daging jenis binatang lain seperti sapi atau ayam.
Jika anda suka dengan kelinci tidak ada salahnya jika memilihara kelinci untuk membuka peluang meraih penghasilan, lalu bagaimana cara memlihara kelinci? apa saja yang harus dilakukan agar kelinci sehat dan tidak cepat mati, karena pada umunya kelinci mudah mati, berikut ini yang bisa dilakukan :
1. Memberi makan
Makanan yang paling disukai binatang ini jenis sayuran atau umbi-umbian seperti sayur sawi, kangkung, wortel, daun ketela rambat, kol dll. Untuk kelinci yang masih kecil anda bisa memberi daun sawi karena jenis sayuran mengandung kadar air tinggi sehingga tidak perlu memberi minum. Pada umumnya kelinci yang mati terutama yang masih karena salah dalam memberi minum.
Biasanya mereka yang belum paham cara memberi minum, umumnya dengan cara memegang kepala kelinci lalu di dorong ke dalam wadah yang berisi air dengan maksud agar kelinci bisa minum, padahal cara seperti bisa berikibat fatal pada kelinci karena secara tidak sengaja air bisa terhirup oleh kelinci melalui hidung dan membuat kelinci menderita flu dan mati, akalau tidak percaya coba saja, lebih baik jika kelinci masih kecil cukup berikan sayuran yang mengandung kadar air tinggi seperti sawi
2. Membersihkan Kandang
Meskipun kelinci suka tempat adem tapi ia tidak suka tempat lembab baik karena kencing nya sendiri atau kotorannya. Jika hal itu dibiarkan kelinci akan stres lalu mati, sebaiknya selalu buang sisa makanan yang ada dalam kandang
3. Jangan Suka Dipegang
Suka dipegang-pegang dalam arti jika cara memegangnya salah misalnya mengangkat kelici dengan cara memegang telinganya, hal itu umum dilakukan padahal bisa berakibat kematian pada kelinci karena stres akibat ketakutan kecuali jika sudah besar dan sudah terbiasa dengan lingkungan sekitar tidak begitu jadi masalah
4. Pelihara 2 Ekor Kelinci
Memelihara 1 ekor kelinci akan lebih cepat mati karena kelinci tidak punya teman sehingga membuat ia stres, terlebih jika ia ditempatkan diarea terbuka dan selalu dipegang maka kelinci yang masih baru akan stres dan ketakutan kemudian mati, berbeda halnya ada 2 ekor dan ditempatkan dalam satu kandung bisanya kelinci akan tampak senang.
Itulah sedikit cara yang bia dilakukan agar saat memelihara kelinci tetap sehat dan tidak cepat mati sehingga kelinci bisa tumbuh besar

Sumber : Tuliat.com

Sabtu, 12 Maret 2016

Dwarf Breed (True Dwarf, False Dwarf dan Peanut)


Gen (simbol Dw) bertanggung jawab untuk penampilan umum dari dwarf itu yang ditemukan di Amerika Serikat selama awal abad ke-20. Ketika dua "true dwarf" (baik buck dan doe) dibesarkan, pola genetik yang membuat mereka " true dwarf" (Dwdw) memastikan bahwa 25 persen dari anak-anak mereka akan mewarisi genetik kombinasi dwdw. keturunan ini, sering disebut "peanut" oleh peternak kelinci, ditakdirkan untuk berjuang dengan kehidupan sampai tiga minggu, dan kemudian mati. Alasan di balik kematian tidak diketahui, namun diyakini bahwa peanut memiliki saluran pencernaan terbelakang.
Kondisi ini 100% fatal, meskipun jika diberi makan dengan tangan setiap jam dan terus hangat yang memungkinkan untuk peanut untuk bertahan hidup, meskipun akan cacat untuk seluruh hidupnya. Banyak peternak menidurkan peanut segera setelah lahir. Peanut mudah dibedakan dari non-peanut; mereka memiliki bagian belakangnya sangat terjepit, kepala bulat, dan telinga mereka sering diatur lebih lanjut kembali dari normal (kadang-kadang hampir ke leher).




Jika dua True Dwarf dibiakkan, hasil statistik akan 25% berakibat fatal 25% false, dan 50% true. Angka-angka yang sebenarnya true / false / peanut. "false dwarf " cenderung memiliki tubuh lebih panjang, telinga lebih besar, wajah lebar, dan sebagian besar lebih berat dari berat maksimum 2,5. Sementara fals dwarf (disebut sebagai BUD 's oleh peternak, BUD berarti doe jelek besar) tidak membuat program kelinci yang baik, latar belakang yang baik sangat penting untuk program peternak.



Mereka memiliki gen sama "gen yang baik" sebagai true dwarf dan induk yang baik, bahkan mungkin memiliki tandu besar dan lebih berhasil daripada true dwarf. Juga False Dwarf tidak dapat menghasilkan Peanut. Tandu mereka akan menjadi 50% false dwarf dan 50% true dwarf jika mereka dibesarkan true dwarf buck. False Dwarf mudah dinilai dari kualitas sebagai sifat umumnya sama, hanya lebih besar. ketebalan telinga / bentuk, kepenuhan hindquarter, Topline, dan sifat-sifat lainnya adalah sama.
Selamat Datang di Blog Dev Rabbitry